Yogyakarta. 03 Februari 2025. Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) merupakan organisasi profesi berbadan hukum yang memayungi perkumpulan arkeolog di Indonesia. IAAI secara resmi berdiri pada tanggal 4 Februari 1976 di Bogor. Saat ini IAAI telah menyelenggarakan kongres sebanyak 15 kali. Kongres tahun 2025 merupakan kongres ke-16 yang mengusung tema “Sumbangan Arkeologi untuk mengukuhkan Indonesia sebagai Pusat Peradaban”.
Kongres IAAI idealnya diselenggarakan setiap tiga tahun sekali. Kongres dihadiri oleh pengurus IAAI baik pusat maupun komisariat daerah (komda), Majelis Kode Etik (MKE) IAAI, dan Dewan Pengawas (Dewas) IAAI. Saat ini IAAI memiliki 10 komisariat, yakni: Komda Sumatera Bagian Utara dan Aceh, Komda Sumatera Bagian Tengah, Komda Sumatera Bagian Selatan, Komda Jawa Barat dan Banten, Komda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, Komda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Komda Jawa Timur, Komda Kalimantan, Komda Bali, NTB, dan NTT, serta Komda Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Kongres IAAI dan Seminar Nasional Arkeologi 2025 berlangsung selama tiga hari, yakni pada tanggal 3-5 Februari 2025 dan diselenggarakan secara luring dan daring. Secara luring, kegiatan bertempat di Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta yang beralamat di Jalan Babarsari No.2 Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kegiatan secara daring dilaksanakan dengan media Zoom meeting.
Acara dibuka dengan Seminar Nasional Arkeologi dengan moderator dari Dosen Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada, yakni Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A.; tamu undangan Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M. dan Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. sebagai pembicara; Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, yakni Prof. Dr. Akin Duli, M.A., dan Kepala Pusat Riset Arkeometri Badan Riset dan Inovasi Nasional, yakni Dr. Sofwan Noerwidi, M.Q.P. sebagai panelis.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyelenggaraan Kongres IAAI untuk mendiskusikan isu dan permasalahan arkeologi pada masa global, serta meninjau landasan, kegiatan, dan tata organisasi untuk meyakinkan kontribusi profesi ahli arkeologi untuk bangsa. Puncak acara kongres ialah pemilihan ketua umum Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Dewan Pengawas, dan Majelis Kode Etik yang akan menjabat pada periode 2025-2028. Kongres ditutup dengan pelantikan ketua komisariat daerah, penyerahan pataka, dan makan bersama.